Masjid YES, Gereja NO!

BAHAN RENUNGAN! BUKAN UNTUK SARA

“Hampir saja kita kecolongan, Bang”, kata staf administrasi yang berjilbab itu mengadu, setelah sekian lama tak bertemu saya karena saya lama meninggalkan tanah air untuk tugas belajar.

“Ada apa?”, tanya saya.

“Iya, beberapa waktu lalu orang-orang Kristen berniat mendirikan gereja di kampus ini. Untung kita cepat tahu, lalu bergerak mencegahnya. Alhamdulillah kita berhasil.”

“Kenapa dicegah? Kenapa dihalangi?”

“Lho, kan…..”

“Mbak, saya ini hampir 8 tahun tinggal di Jepang. Selama itu saya jadi minoritas dalam hal agama. Coba Anda bayangkan bagaimana rasanya kalau niat saya hendak membangun mesjid atau beribadah selama saya berada di Jepang dihalangi orang.”

“Mbak mengkhawatirkan kristenisasi?” tanya saya. Ia mengangguk.

“Apa iya kalau berdiri gereja di kampus ini lantas orang berbondong-bondong masuk Kristen?”.

Ia lalu terdiam, dan percakapan kami berakhir.

Pola fikir staf administrasi tadi sebenarnya pernah saya anut. Waktu itu saya masih kuliah di UGM dan aktif di organisasi dakwah kampus. Saat itu di UGM belum ada mesjid, dan kami sedang bersiap untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan mesjid. Mantan Rektor, alm. Koesnadi Hardjasoemantri menjadi ketua panitia.

Continue reading

Filosofi Layang-Layang

Layang-layang sebagai sebuah permainan yang sudah mendunia, ternyata selain membuat hati menjadi senang, terkandung filosofi kuat dalam diri layang-layang tersebut.

Ku ambil buluh sebatang.
Ku potong sama panjang.
Ku raut dan ku timbang dengan benang.
Ku jadi kan layang-layang.

1. Lebih Menyatu Pada Alam

Dalam awal pembuatan layang-layang, dipastikan mencari bambu untuk kerangkanya. Itu mengisyaratkan bahwa setiap ingin membuat nya, haruslah mencari nya di alam.

2. Peduli Penanggulangan Global Warming

Dunia semakin panas dan semakin mulai menjadi panasnya. Maka dari itu, layang-layang dirancang untuk mencintai lingkungan dan peduli pada efek pemanasan global. Mengapa? Karena, bahan lain selain bambu adalah kertas atau plastik. Kertas yang digunakan tak terlalu menyusahkan. Bisa dengan menggunakan kertas bekas. Cara lain dalah dengan plastik. Plastik digunakan agar tak dibuang dengan sia-sia dan lebih dimanfaatkan untuk pembuatan layang-layang.

Continue reading